Sentani - Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi Serka Slamet Robiantoro mulai bergerak menyebar pamflet di setiap sekolahan maupun perkampungan serta memberikan wawasan kebangsaan kepada siswa SD YPK Merem tentang butir-butir Pancasila, bertempat di kampung Damoikati, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura. (Kamis 16/11/2023)
Dengan tujuan menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa melalui pembelajaran materi wawasan kebangsaan (Wasbang) dengan mengenalkan butir butir yang terkandung dalam sila Pancasila.
Dalam kesempatan tersebut Babinsa Serka Slamet Robiantoro memberikan materi Pancasila kepada siswa kelas 5 dan 6 SD YPK Merem mengenai butir butir Pancasila dengan melalui media pamflet yang sudah didesain dengan gambargambar yang berisi pesan dari butir butir Pancasila.
"Materi pelajaran ini sebelumnya sudah diterima oleh para siswa semua sejak di bangku kelas 4. Pada hari ini kita akan mengingat kembali tentang dasar negara kita, yaitu Pancasila, " jelas Babinsa.
Pancasila merupakan ideologi sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia. Dengan harapan para siswa bisa memaknai isi dari kandungan butir butir Pancasila, imbuhnya
Ibu guru Selvina Yewi menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi Babinsa yang memberikan materi Pancasila kepada siswa siswi kami.
"Kami mewakil kepala sekolah mengucapkan terima kasih atas motivasi Babinsa yang sudah memberikan penjelasan tentang butir-butir pancasila kepada siswa siswi kami, " ucapnya.
Kurikulum yang dipakai saat ini oleh sekolah adalah kurikulum K13 yang telah dipadukan kedalam 1 tema pelajaran khusus. Mari kita bersama sama untuk membekali siswa siswi dengan kemampuan literasi digital, agar kedepannya para siswa siap mengawal percepatan transformasi digital.
Baca juga:
Ustadz Abdul Somad: Cara Bersyukur
|
Ditempat terpisah Danramil 1701-14/Kemtuk Gresi Kapten Inf Agustinus Yaru mengatakan, sosialisasi soal butir-butir Pancasila itu dinilai sangat penting untuk dilakukan di era digitalisasi seperti saat ini.
"Di era digital ini penerapan Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara banyak menghadapi tantangan dengan munculnya budaya asing yang menggeser budaya leluhur, " tegas Danramil.
Dengan maraknya berita hoaks dan informasi yang memecah belah bangsa dan negara, dimana hal itu melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
Lebih lanjut hal ini juga terjadi kemerosotan nilai-nilai moral yang mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa. Selain itu, terkikisnya rasa empati dan peduli terhadap sesama.
Pancasila sejatinya adalah pedoman hidup bangsa. Maka dari itu, mari kita kenali dan pahami secara betul kandungan isi Pancasila, tutup Danramil. (Redaksi Papua).